Saint Jacques
***
Ring... Ring...
Ring... Ring...
Suara telpon itu menggetarkan satu kotak bus. Bagaimana tidak, Vincent memakai volume paling keras untuk nada dering iPhone-nya. Vincent memang tergolong cowok yang unik. Di saat anak-anak muda seusianya memilih untuk menggunakan Silent Mode, dia sendiri malah memilih mode berisik.
"Bonjour, Ka! Bagiamana?" tembak Vincent secara langsung.
Vincent memang begitu, seperti yang sudah digambarkan sebelumnya, dia benar-benar unik. Bagaimana apanya?
"Kamu mau turun dimana?" jawab seseorang yang berada di balik telepon.
"Probably in Saint Jacques" balasnya dengan british accent yang kental, tercampur dengan French Accent yang sangat lembut. Ibu-ibu di sampingnya pun ikutan menolah.
"Aku nyusul ya?"
"Hmmm...."
"Does it mean, no?" balas suara itu
"Hmm.. I don't know!" balas Vincent dengan bingung
"Vincent, bisa enggak sih kamu kasi jawaban yang pasti? Kalau memang "iya" ya "iya", kalau emang "enggak" ya "enggak"!"
"Hmmm, yaudah enggak!"
"Tutttttt......"
Vincent dengan muka datar menatap pemandangan kota Angers yang memukai mata.
*