Noisette Macchiato
Mari kita mulai dari Cœur de Maine, posisi dimana Sky mulai menapaki kakinya setelah dua puluh dua menit teler merasakan dan mencium bau udara Bus dengan berbagai bau wewangingan di dalamnya. Starbuck adalah lokasi paling tepat untuk mencari titik nol saat kepala benar-benar telah pusing dan ingin muntah.
"Parlez vous anglais?" ucapnya dengan tatapan tajam kepada sang barista yang berlesung pipi. Kalimat ini memiliki arti kurang lebih, "apakah kamu berbicara bahasa inggris?".
Jangan merendah begitu. Ini Prancis, negara yang sangat kuat dengan egonya. Semua orang mungkin mampu berbicara Bahasa Inggris, namun tak semuanya ingin menggunakannya.
"Oui, I speak english. What can I do for you?" balasnya dengan senyum manis. Ada tulisan "River" pada tag namanya. Namanya yang indah, pikir Sky saat itu.
"Noisette Macchiato, please!" ucapnya dengan nada rendah, pria bernama River tersebut fokus mellihat catatan kecilnya. Meski sedang fokus menulis, wajah lesung pipinya tetap merona, seperti awan yang dikepung pelangi, indah sekali.
"Any else?" balasnya
"Ah enough, Merci!" balasnya singkat, padahal jika berkenan, Ia ingin sekali lebih lama berbincang-bincang dengan pria tersebut, namun apa daya, antrian di Starbucks kali ini seperti antrian minyak goreng di Indonesia, panjang banget.
*
