Engourdi :(

Hati pria bertopi itu sudah mati rasa
Dia sudah terlalu sering disakiti
Sudah terlalu banyak bersabar
Namun tetap disakiti

Untuk dirimu yang pernah menyakitinya
Kamu adalah "jahannam"
Manusia biadab bertopeng kucing
Namun otaknya berkepala ular
Oh pria bertopi
Mohon tenanglah
Jangan cemari hatimu untuk berkata kasar
Biarkan dia senang
Api dan pedang sedang terasah untuk membalasnya
Ah jangan
Jangan kotori tangan
Biarkan waktu yang menggerogoti hidupnya
Biarkan waktu yang menyiksa hidupnya
Biarkan alam yang menguliti hatinya secara peralahan

Dia memang nampak manusia
Namun hatinya adalah iblis
Kebaikannya memang besar
Namun itu adalah alibi

Astaga...
Pria bertopi itu sedang tersakiti
Aku melihatnya sedang menangis
Karena peluru yang sudah ditancapkan oleh manusia bertopeng kucing itu

"Namun bagaimana mungkin di saat aku sedang menangis dan marah kepadamu, kau malah pergi bersenang-senang dengan dirinya."

Jahannam! Mengapa Aku tiba-tiba bisa membaca pikiran dan isi hati sang lelaki bertopi?

"Bagimana mungkin di saat aku sedang mengurung diri menjahit luka karena kelakuan mu, kau malah pergi dengannya ke tempat yang sejak dulu ingin aku kunjungi? Tempat murah, tak berbayar, namun tak bisa kau wujudkan. Kau malah pergi dengan dia di saat hatiku sedang remuk. Benar-benar jahannam."

Jahannam. Suara hatinya kembali dapat kudengar. 

Kini...
Lelaki bertopi itu sepertinya sudah mati rasa
Dia sudah tak percaya lagi dengan manusia jahannam yang telah menyakitinya

"Sungguh! Dari sekian banyak rasa sakit yang telah dia goreskan. Ini adalah salah satu yang paling menyakitkan! Dia jahannam!!"

Astaga, suara hati sang pria bertopi kembali berdengung ditelinga ku
Sungguh kasian nasibmu wahai lelaki bertopi.


*